Jerman Ciptakan Robot untuk Mengajar Bahasa pada Anak-Anak
Minggu, 10 Januari 2016
Ilustrasi robot
Jerman telah dibanjiri lebih sejuta pengungsi dari negara-negara
konflik, seperti Suriah, Afghanistan dan Irak. Di mana sebagian besar
dari mereka adalah keluarga bersama anak-anak yang mencari suaka.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman Tobias Plate
mengeluhkan, bahwa ada satu masalah besar yang dihadapi anak-anak
pengungsi yaitu bahasa. Mereka belum mengetahui bahasa negara tempatnya
mengungsi.
Kendala bahasa menjadi penghambat mereka berkomunikasi dan belajar
sehingga mereka dikhawatirkan akan tertinggal dengan teman lainnya
ketika memasuki sekolah.
Untuk menjawab itu, ilmuwan Jerman pun mencari cara untuk mengajari
para pengungsi bahasa setempat. Akhirnya mereka berpikir untuk membuat
sebuah robot mengajari pengungsi belajar bahasa.
Seperti diberitakan nzherald.co.nz, Sabtu, 9 Januari 2016,
para peneliti telah memulai sebuah proyek membuat robot pintar itu
selama tiga tahun. Robot itu akan diberi nama NAO.
NAO diprogram untuk memudahkan anak-anak usia empat hingga lima
tahun mendapat keterampilan bahasa. Agar, ketika mereka akan masuk di
bangku Sekolah Dasar, mereka mudah beradapatasi.
NAO, diciptakan dengan bentuk mungil menyerupai manusia, tingginya
58 sentimeter. Aldebaran menyebut, NAO diprogram dengan "sifat" penyabar
dan supel, sehingga mudah didekati.
NAO dapat berbicara, berjalan, bahkan menari, serta memiliki kemampuan untuk mengenali wajah dan suara.
Nantinya, NAO mengajari pengungsi dengan media elektronik tablet,
kamera dan mikrofon, dengan bantuan tablet ia akan mengajari cara
sederhana berhasa Jerman, seperti menunjukkan gambar dan menyampaikan
untaian kata disertai ekspresi.
0 comments:
Post a Comment