Perang Teknologi Mobil Listrik di CES 2016

Perang Teknologi Mobil Listrik di CES 2016

General Motors akan memperkenalkan Chevrolet Bolt terbaru di ajang CES 2016. Kualitas baterai mobil ini diklaim lebih mumpuni yang mampu mengantarkan mobil menjelajah 320 km (Ilustrasi, Foto: Reuters)
General Motors akan memperkenalkan Chevrolet Bolt terbaru di ajang CES 2016. Kualitas baterai mobil ini diklaim lebih mumpuni yang mampu mengantarkan mobil menjelajah 320 km (Ilustrasi,)



Perhelatan Consumer Electronics Show (CES) 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat, akan menjadi ajang pamer teknologi produsen automotif global. Selain itu, mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan seperti bertenaga listrik juga diperkirakan akan menjadi sorotan pada pameran yang akan berlangsung mulai Rabu 6 Januari waktu setempat itu.
Di antara pabrikan yang akan memperkenalkan mobil listrik terbarunya adalah Volkswagen AG dan General Motors.

Kepala Brand Volkswagen Herbert Diess diperkirakan akan membuka selubung prototipe mobil listrik VW pada Rabu (Selasa malam waktu Indonesia). VW menyebut produknya itu sebagai “kendaraan listrik berkemampuan jarak jauh”. Wujud produk listriknya itu diperkirakan adalah minivan. Demikian dikutip dari Reuters, Selasa (5/1/2016).

CES 2016 merupakan kesempatan bagi produsen mobil terbesar di Eropa itu untuk membayar kesalahannya terkait skandal emisi gas buang pada produk diesel. Kasus ini memaksa VW melakukan recall besar-besaran di seluruh dunia. Selain itu, kepercayaan konsumen di berbagai negara mulai luntur. VW sendiri berkomitmen meluncurkan 20 mobil listrik hingga 2020.

Sementara itu, Chief Executive General Motors Mary Barra akan menyampaikan pidatonya Rabu sore. Ia akan memperkenalkan versi produksi dari Chevrolet Bolt. Mobil ini diklaim memiliki kemampuan jelajah lebih jauh dari versi sebelumnya yakni mencapai 320 kilometer (km).
Lepas dari hal itu, promosi mobil listrik melalui event ini menghadapi tantangan di mana penjualan mobil listrik dan hybrid mengalami penurunan. Hal ini setidaknya dapat dilihat di pasar AS. Berdasarkan data Electric Drive Transportation Association, penjualan mobil hybrid dan plug in electric pada Januari-November 2015 sebanyak 452.338 unit atau turun 16 persen dibanding periode yang sama 2014. Jumlah tersebut tidak sampai 1 persen dari total penjualan kendaraan keseluruhan di AS.


Penurunan penjualan mobil listrik dan hybrid disebabkan anjloknya harga bahan bakar yang berimbas kepada tingginya minat masyarakat membeli mesin konvensional bermesin besar seperti SUV.
Namun, hal itu rupanya tidak memengaruhi produsen untuk terus memproduksi mobil listrik. Bahkan, pemainnya semakin banyak. Selain produsen mobil yang sudah ada, beberapa pemain baru bermunculan seperti Apple yang kini juga menggeluti bisnis automotif serta Faraday Future. Dua perusahaan ini akan menjadi pesaing berat Tesla Motors.
Bermunculannya produsen-produsen baru tak lepas dari tren penggunaan mobil listrik lepas tahun 2020 seiring dengan regulasi di berbagai negara yang akan mengurangi mobil bermesin konvensional hingga 35 tahun mendatang.

Apple dan Faraday Future dijadwalkan juga akan memperkenalkan prototipe kendaraan listrik mereka di CES 2016, meski produk versi produksinya baru akan muncul pada 2019 atau 2020.
Share on Google Plus

About Unknown

0 comments:

Post a Comment